Senin, 19 Desember 2011

Setiap orang yang dijumpai dan setiap tikungan jalan yang dilalui adalah Ilmu

Cerita ini adalah cerita lama yang selalu lupa saya posting. Mudah-mudahan ga basi lantaran waktu :)

Di suatu pagi yang cerah dan libur, saya beserta teman kosan berjalan santai menuju toko matrial untuk membeli papan-papan yang akan digunakan sebagai rak buku dan koleksi plakat. setelah tiba di toko matrial, teman saya memesan siku-siku dan paku sedangkan saya memesan papan berukuran 3 meter.

setelah diambil papan terbaik, mulailah si tukang kayu mengukur papan itu dengan meteran, ternyata papan yang saya ambil terlalu panjang sehingga si tukang kayu itu memotong papan sesuai dengan ukuran yang saya pesan.

Saya: “Pak, kenapa papannya di potong? Nanggung itu pak dikit lagi sisanya”
Si Bapak: “Iya dek, pan papannya lebih dari 3 meter, ini sedikit juga digunain buat bikin kosen.”
Saya: “Kalau meterannya yang kepanjangan, berarti meterannya dong yang dipotong pak?”
Si Bapak: “Ah, si adek suka becanda, hehe”

Si Bapak melanjutkan…
“Dimana-mana yang namanya meteran itu jadi patokan dek, kayu yang terlalu panjang harus dipotong dan kayu yang terlalu pendek ya disambung. Kayak Al-Qur’an aja, Al-Qur’an kan meteran hidup. Kita ini kayunya. Leres teu dek? yaah saya mah tau agama teh segitu-gitunya…”

Saya terdiam..
Dalam hati saya: “Ilmu bapak yang segitu kalau di amalkan udah cukup nganter ke surga pak…”
-Jatinangor-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar